# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Jumat, 10 April 2009

kenangan PILEG 9 april lalu


...'kenangan PILEG 9 april lalu.....
Yth.Pembaca @rief-Online, Pemilihan Anggota Legislatif (PILEG), 9 April 2009 lalu telah berjalan aman & tentram. Kalaupun ada riak sebelumnya; kinerja KPU yang dianggap ‘masih begitu-begitu saja, kasus ‘kacau-balaunya DPT dibeberapa daerah, penghitungan ulang TPS, iklan kampanye Parpol yang dianggap ‘hiruk-pikuk, dsb. Memang semua ini tidak lebih baik dari Pemilu-pemilu sebelumnya…

Entah apa yang salah,sedangkan ratusan Pilkada dan 9 kali pemilu (1955-2004) telah kita lakukan juga. Seharusnya kita lebih matang dan lebih siap, bukan sebaliknya……..Namun mari kita sudahi dengan bijak, toh kalaupun ada yang tidak puas sudah jelas ada ‘salurannya yaitu MK-Mahkamah Konstitusi yang kini mulai ‘beriklan dimedia, dgn tema; Daripada saling adu, maka ke MK-lah jika mengadu. Suatu langkah pendidikan yang kita anggap brilian dalam perjalan Pemilu di tanah air ini.Yang jelas seperti telah disepakati sejak awal, SIAP MENANG, SIAP KALAH. ’Menang karena rakyat, Kalah pun karena Rakyat. Menang karena dibantu rakyat, kalahpun karena ditinggal rakyat. Memang banyak yang harus terus dibenahi kedepan, namun berbanggalah kita semua upaya seluruh Parpol di Pileg ini telah berhasilnya mengganjal angka ‘GOLPUT…

Kalaupun pengamat politik, Yudi Latief tidak sependapat, karena menurutnya Pileg sekarang tidak lebih baik daripada yang sebelumnya, karena angka Golput mencapai +/- 30%. Pemilu memang media demokrasi, juga hak politik warga-negara, namun kalau membuahkan rasa ketidak-puasan, apa yang harus kita banggakan, karena itu angka GOLPUT akan tetap membayangi demokrasi. Banyak hal penyebabnya, hilangnya kepercayaan atas masa depan yang akan lebih baik dan akumulasi kekecewaan rakyat atas kebijakan-kebijakan pemerintah selama ini.

Yth.Pembaca @rief-Online, kalau saja jumlah pemilih Pileg-Pemilihan Legislatif (9/4) lalu ini mencapai lebih dari 100 juta jiwa, maka jika 20%-nya (20 juta) adalah mereka para pemudik Pileg, yang mudik mengeluarkan dana min.Rp.100.000/orang untuk ikut ‘mencontreng dikampungnya, maka ‘rakyat telah memberikan perputaran uang lebih dari Rp.2 triliun?, untuk sebuah contrengan ‘5 menit’?

Belum lagi kita selalu lihat bagaimana antusiasnya para pemudik, berdesakan dalam angkot, kemacetan, peluh, asap knalpot, hingga bagaimana mereka mencari ongkos mudik yg mungkin saja diantaranya harus ‘nyopet; menjual-menggadaikan perhiasan/hp,menjual diri, dsb --- mengingat lagi Pileg kemarin pada ‘harpitnas – hari kejepit nasional (Kamis-Minggu).Kepedulian rakyat ini baik dalam Pilkada maupun PIleg/Pilpres demikian ‘tinggi, saying sedikit diantara para pimpinan parpol maupun pemerintah ‘ngeh untuk ini. Maka jika kemudian mereka ‘ditinggalkan’ itu sudah biasa….coi.

Yth.Pembaca @rief-Online, Pemilihan Presiden/Wapres menjelang, belajar dari Pileg lalu, Aman & Tentram-nya telah kita dapat. Bagaimana dengfan JUJUR, TRANSPARAN & PROFESIONAL-nya?...(@rief)

Tidak ada komentar: