# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Jumat, 26 Februari 2010

ALI TOPAN 2010


BRO & SIS, BAGI LO ORANG YG PERNAH HIDUP DI TAHUN 80-AN PASTI SAAT ITU G DIBILANG ANAK GAUL, JIKA GAK KENAL ALI TOPAN; DIALAH YG MENGINSPIRASI ANAK-MUDA PADA JAMANNYA UTK MENGIKUTI STYLE=NYA;Ali Topan Anak Jalanan” , Mewakili generasi anak muda 70an, Ali Topan digambarkan sebagai anak yang berandalan, urakan, berantakan, tapi keren, cerdas dan punya prinsip. Idola kawula muda lah pokoknya. Sosoknya merupakan wujud pemberontakan terhadap tatanan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat saat itu, dimana orang yang berkedudukan dan punya kekuasaan dianggap selalu lebih baik, lebih benar dibandingkan orang dari kalangan bawah. Suatu masa dimana adanya sistem kelas terasa begitu kental di masyarakat. Suatu masa yang terlalu didominasi oleh generasi tua. Generasi tua yang dianggap terlalu banyak mengekang dan mencekoki anak muda dengan doktrin tentang mana yang baik dan mana yang buruk, tapi tidak bisa memberi contoh yang semestinya.

Hal ini bisa dilihat dari kondisi keluarga Ali Topan sendiri yang sebetulnya termasuk keluarga berada, namun sayangnya berantakan. Ayah dan Ibunya terlalu sibuk sehingga tidak pernah mengurusi anak-anaknya. Yang paling parah, ayah dan ibunya saling berselingkuh satu sama lain, istilahnya ayahnya jadi Om Senang, ibunya jadi Tante Girang (istilahnya jadul sekali hehehe…).

Kebobrokan moral kedua orang tuanya ini disaksikan sendiri oleh Ali Topan.Bahkan teman-temannya juga mengetahui hal ini. Satu-satunya tempat Ali Topan untuk mengadu dan memperoleh kasih sayang Ali Topan adalah Mbok Yem, pembantu setia keluarganya, yang justru lebih memperhatikan Ali Topan layaknya seorang ibu kepada anaknya.

Ali Topan yang merupakan produk broken home kemudian tumbuh menjadi remaja berandalan yang senang kebut-kebutan, namun dibalik itu dia punya prinsip yang kuat tentang mana yang baik, mana yang buruk. Selain itu juga otaknya cemerlang, sebab meskipun ditampilkan sebagai anak sekolah yang sering membolos namun nilai-nilainya merupakan yang terbaik di sekolah. Keberandalannya hanya merupakan wujud kejengahannya terhadap sistem nilai dan moral yang saat itu dianggapnya brengsek, baik itu sistem yang berlaku di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.

Tokoh Ali Topan diciptakan oleh Teguh Esha seorang jurnalis, muncul pertama kali dalam cerita bersambung di majalah STOP pada tahun 1972. Kemudian difilmkan dengan pemeran utama Junaedi Salat dan Yati Octavia, dan pada tahun 1977 film tersebut dibuat dalam bentuk novel berjudul Ali Topan Anak Jalanan: Kesandung Cinta. Film dan novel ini selain menceritakan tentang persahabatan juga menceritakan kisah cinta Ali Topan dengan seorang gadis bernama Anna Karenina. Kedua anak muda ini melakukan perlawanan karena kisah cintanya mendapat tentangan dari orang tua Anna Karenina. Sampai ada acara Ali Topan dan Anna Karenina kabur dari rumah….wah pokoknya endingnya dramatis banget deh…

Pada tahun 1978, muncul film kedua Ali Topan namun dengan pemeran yang berbeda. Film ini kemudian juga dibuat novel dengan judul Ali Topan Detektif Partikelir (Ali Topan Wartawan Jalanan) mengisahkan perjuangan Ali Topan untuk hidup mandiri di jalanan setelah pergi dari rumah karena tidak tahan melihat perilaku orang tuanya. Di sini bisa terlihat keberpihakan Ali Topan terhadap kalangan bawah dan orang-orang tertindas, apalagi sekarang dia harus bertahan hidup, menjadi bagian dari mereka. Hal ini menyebabkan pergaulan Ali Topan menjadi luas mulai dari polisi, anak kuliahan, gelandangan, pengamen, sampai mantan penjahat.

Sayangnya kisah cintanya dengan Anna Karenina yang harus berakhir pahit. Kerasnya hidup dan cobaan yang dihadapi malah membukakan jalan untuk Ali Topan menemukan jalan hidupnya yang sejati. Juga cinta yang baru…

kutipan novelnya:
"Buang rokok itu, Ali Topan!" kata Bu Dewi. Ibu Dewi menghampiri Ali Topan. Tangannya bertolak pinggang. Ali Topan memandang Ibu Dewi.
"Oooh Ibu. Selamat pagi, Bu," kata Ali Topan. "Buang rokok itu, Ali Topan!"
"Sayang, masih panjang, bu. Tidak ekonomis kalau dibuang," kata Ali Topan dingin.
"Saya perintahkan, buaaaang!" hardik Ibu Dewi.
'Saya tidak biasa diperintah dengan cara begitu," kata Topan dengan tenang. la berdiri meneguk teh nya. la membayar Rp 50 pada bibi kantin, kemudian keluar kantin.
Di dekat pintu, Ali Topan berhenti . Ia mematikan rokok di telapak sepatunya, kemudian memasukkan putung rokok itu di sela-sela kaus kakinya. Tanpa menoleh ia berjalan santai menuju kelasnya. 'eeUDAN PISAN, GW BANGET GETOLO...(repro,berbagai sumber)