# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Rabu, 08 Desember 2010

# SBY PERAGU?



#....Merasa gelisah dan tidak puas dengan kepemimpinan SBY, seorang prajurit TNI mengkritik kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anggota TNI Angkatan Udara itu secara terbuka mengkritik kepemimpinan SBY yang juga Panglima Tertinggi TNI. Sepertinya ini adalah kritik terbuka pertama kali seorang tentara aktif kepada panglimanya. Ada apakah gerangan?

Adjie Suradji, anggota TNI-AU itu, secara terbuka mengkritik Presiden SBY lewat tulisannya di kolom opini harian Kompas, Senin (6/9). Dia tidak menyebutkan pangkat dan kesatuannya.

Secara gamblang, Adjie membandingkan kepemimpinan SBY dengan presiden RI sebelum-sebelumnya. Dalam tulisannya, ia menyebutkan keberhasilan-keberhasilan presiden Indonesia. Ia juga menyebut keberhasilan Megawati Soekarnoputri sebagai Ratu Demokrasi.

"Megawati sebagai peletak dasar demokrasi, ratu demokrasi, karena dari lima mantan RI-1, ia yang mengakhiri masa jabatan tanpa kekisruhan. Yang lain, betapapun besar jasanya bagi bangsa dan negara, ada saja yang membuat mereka lengser secara tidak elegan," tulisnya.

Usai menuliskan keberhasilan presiden-presiden RI sebelumnya, ia langsung menyayangkan kepemimpinan SBY yang tidak mampu mengubah hal buruk dari presiden RI terdahulu, yakni memberantas korupsi.

"Sayang, hingga presiden keenam (SBY), ada hal buruk yang tampaknya belum berubah, yaitu perilaku korup para elite negeri ini. Akankah korupsi jadi warisan abadi? Saatnya SBY menjawab. Slogan yang diusung dalam kampanye politik, isu 'Bersama Kita Bisa' (2004) dan 'Lanjutkan' (2009), seharusnya bisa diimplementasikan secara proporsional," kritiknya.

SBY Sosok Yang Kurang Berani

Kemudian dalam tulisannya ia juga mengatakan, keberanian muncul dari kepribadian kuat, sedangkan keraguan datang dari kepribadian yang goyah. Jika keberanian lebih mempertimbangkan aspek kepentingan keselamatan di luar diri pemimpin—kepentingan rakyat, keraguan lebih mementingkan aspek keselamatan diri pemimpin itu sendiri.

"Korelasinya dengan keberanian memberantas korupsi, SBY yang dipilih lebih dari 60 persen rakyat kenyataannya masih memimpin seperti sebagaimana para pemimpin yang dulu pernah memimpinnya," tulis dia.

..."Pertanyaan lebih substansial: apakah SBY tetap pada komitmen perubahan? Atau ide perubahan yang dicanangkan (2004) hanya tinggal slogan kampanye?...

Ia menyatakan, secara alamiah, individu atau organisasi umumnya akan bersikap konservatif atau tak ingin berubah ketika sedang berada di posisi puncak dan situasi menyenangkan. Namun, dalam konteks korupsi yang kian menggurita, tersisa pertanyaan, apakah SBY hingga 2014 mampu membawa negeri ini betul-betul terbebas dari korupsi?

"Pertanyaan lebih substansial: apakah SBY tetap pada komitmen perubahan? Atau justru ide perubahan yang dicanangkan (2004) hanya tinggal slogan kampanye karena ketidaksiapan menerima risiko-risiko perubahan? Terakhir, apakah SBY dapat dipandang sebagai pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan konsisten dalam pengertian teguh dengan karakter dirinya, berani mengambil keputusan berisiko, atau justru menjalankan kepemimpinan populis dengan segala pencitraannya," imbuhnya.

Perwira Berpangkat Kolonel

Berdasarkan penelusuran wartawan Senin (6/9), Adjie kini berpangkat Kolonel dengan jabatan sebagai Staff Operasi Mabes TNI AU. Sewaktu berpangkat Letnan Kolonel Penerbang, Adjie menjabat sebagai Komandan Lanud Sjamsudin Noor selama dua tahun pada 1997-1999.

Kini Adjie lebih dikenal sebagai pemerhati masalah terorisme. Ia juga pernah menulis buku berjudul 'Terorisme' pada 1999. Keberaniannya mengkritik secara terbuka lewat tulisan opini di Kompas, Senin (6/11) tentu saja melahirkan tanda tanya.

Seorang prajurit aktif tidaklah biasa, bahkan mungkin tidak boleh, mengkritik atasanya, apalagi seorang Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, yakni Presiden, lewat media massa. Adjie "menyerang" kepemimpinan Presiden lewat tulisan berjudul: 'Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan'

Ekspresi Kegelisahan TNI

Keberanian perwira mengkritik secara terbuka terhadap Presiden SBY selaku Panglima Tertinggi TNI hanya bisa terjadi di era demokrasi, dimana kritik dan koreksi individu dihargai dan diapresiasi.

Menurut Direktur Riset Reform Institute dan Peneliti LP3ES Abdul Hamid, demokrasi memungkinkan siapapun yang cerdas, berani dan bertanggung jawab, untuk melancarkan kritik dan koreksi atas kepemimpinan nasional.

...“Kelemahan SBY menghadapi Malaysia dan membasmi korupsi, adalah puncak dari kegetiran banyak orang, termasuk anggota TNI sekalipun, untuk mengekspresikan pandangannya...

“Kelemahan SBY menghadapi Malaysia dan membasmi korupsi, adalah puncak dari kegetiran banyak orang, termasuk anggota TNI sekalipun, untuk mengekspresikan pandangannya. Itu sehat dan dinamis,” kata Abdul Hamid, Direktur Riset Reform Institute dan Peneliti LP3ES.

Kini, kritik dari civil society sudah melimpah, juga dari kalangan purnawirawan TNI sendiri. “Nampaknya, kritik dan koreksi dari kalangan perwira menengah TNI, mencerminkan kegelisahan dan rasa terusik atas lembeknya SBY menghadapi Malaysia dan membasmi korupsi,” kata Dr Ari Bainus, dosen Fisip Universitas Padjadjaran.

papa : so, trus mau dibawa kemana bangsa ini?

Dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan ke dalam neraka Jahannam.

1. Orang yang sangat ingkar: yakni mereka yang sangat kafir, di mana berbagai macam kekafiran mereka lakukan baik berupa perbuatan maupun ucapan. Atau mereka yang kekafiran itu telah menguat dalam qalbunya.

2. Keras kepala: yakni membangkang terhadap kebenaran, menghadapinya dengan kebatilan sementara ia tahu kebenaran itu. Kalaupun kebenaran itu ditawarkan kepadanya, dia tidak mau menerimanya walaupun kebenaran itu begitu jelas. Akibatnya, ia akan banyak berbuat maksiat, berani menerjang larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Sangat menghalangi kebajikan : kebajikan di sini berarti segala macam kebajikan. Seolah-olah dia mencari-cari segala macam kebajikan untuk dia halangi sehingga dia menghalangi segala macam amal baik, dan yang terbesar adalah iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya, serta menghalangi seseorang untuk berdakwah kepadanya.

Ia juga tidak menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak mau berbuat baik, bersilaturahmi, dan bershadaqah. Ia menghalangi dirinya sendiri untuk berjuang dengan harta dan badannya dalam perkara yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.

4. Melanggar batas : yakni melanggar batas-batas hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melanggar hak-hak makhluk, sehingga ia berbuat jahat kepada mereka. Yakni, bukan saja dia menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, namun ia juga berbuat jahat kepadanya. Ini semacam perlakuan orang Quraisy terhadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mereka melarang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuat baik sekaligus mereka berbuat jahat kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana ia juga melampaui batas dalam membelanjakan hartanya. Qatadah rahimahullahu menafsirkan: “Yakni melampaui batas dalam bicara, jalan dan segala urusannya.”

5. Lagi ragu-ragu : yakni tertanam dalam dirinya keraguan dan kebimbangan. Demikian juga, ia membuat keraguan pada diri orang lain, baik keraguan dalam hal janji Allah Subhanahu wa Ta’ala ataupun ancaman-Nya, sehingga tiada iman dan kebaikan dalam dirinya.

6. Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah Subhanahu wa Ta’ala : mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan: “Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sebuah leher keluar dari neraka, ia bisa berbicara. Ia pun mengatakan: “Pada hari ini aku dipasrahi (menyiksa) tiga golongan manusia: setiap orang yang sombong lagi membangkang, orang yang menjadikan sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama-Nya, dan setiap orang yang membunuh sebuah jiwa bukan karena qishash.” Sehingga leher tersebut melilit mereka dan melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab jahannam. (HR. Ahmad)
(voa.islam)
M

# commitment day


#......Cinta adalah sebentuk emosi. Sebagaimana bentuk emosi lain, sulit untuk bisa bertahan sangat lama. Hal ini karena pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses pembelajaran. Padahal orang selalu berharap untuk memiliki CINTA selamanya.

Sedangkan komitmen adalah suatu janji pada diri kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan kita. Oleh karena itu, janji harus dipertahankan sampai akhir. Setiap orang dari kecil sampai dewasa pastilah pernah membuat komitmen, meskipun terkadang komitmen itu seringkali tidak diucapkan dengan kata-kata. Seiring bertambahnya usia seseorang, maka komitmen yang ada semakin berkembang dalam penerapannya. Lalu apa saja komitmen yang semakin berkembang itu? Bagaimana penerapan komitmen dalam kehidupan kita, terkhusus dalam hubungan cinta.
Dalam diri Kita pasti memiliki sebuah visi yang rindu untuk dibawa kedalam kehidupan. Ini visi yang layak untuk kita berkomitmen penuh. Komitmen terhadap visi kita yang paling mendalam adalah tidak mudah, dan akan meminta banyak hal dari anda.

Hal lain yang perlu dipupuk dalam sebuah komitmen adalah kepercayaan. Kepercayaan adalah ungkapan cinta yang utuh. Dengan sikap saling percaya, kita dan pasangan kita dapat menciptakan iklim yang baik bagi tumbuhnya benih-benih CINTA.....

# CINTA itu bukan dimulai 27 JUni lalu beb, tapi sebelum kita berdua dilahirkan, Allah SWT telah menetapkannya jauh hari , maka berbahagialah karena kita telah dipilih-NYA untuk berpasangan, dalam suka duka, dalam ketidak sempurnaan latar belakang dan perjalanan kedepan....jangan lihat kebelakang, krn disana banyak debu..., tetap melangkah kedepan, Insya Allah banyak PELITA yg meneranginya, Amin YRA......

# CINTA kita adalah cinta dan kasih untuk anak anak kita,itu lebih abadi,...ogh yeaghhhh.......!!