# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Kamis, 31 Maret 2011

# entah sampai kapan ?

*** ---- Resah yang menyapa
menular duka nestapa
membuai hati yang leka
dalam rasa jiwa gelita.

Resah menyelubungi jiwa suci
dirobek keganasan duniawi
tak pernah henti menyalakan api
menghalang laluan pada Ilahi.

Resah tanpa malu bertandang
meronta menyelubungi segenap hati
pembawa khabar nyata pada diri
gelisah mengungkap kebatilan.

Kembali pada yang Ilahi
mengusir kebatilan menguasai diri
mencari ketenangan abadi
dalam sendu tangisan syurgawi

Entah apa yg trjadi padku,
Sedangkan pedih lalu pun
belumlah hilang... :(

Jalan itu semakin tak kutahu,
arah dan langkahnya
semua sirna bersama kesombongan itu..

Salahkah? ---------------

Jika KAU memang menghendaki demikian,
saya pun telah siap 'Ya Rab....

Rabu, 30 Maret 2011

# Aduku pada malam-malamku..

Dalam gelap kucari cahayaMU
penuntun jalan menuju iman
dalam kesendirian kumenyesal
adatanya dalam batinku
masihkah ada ampunanMU

Kulihat sisa langkahku, benar...
Jalan yang tlah kutempuh
penuh dosa dan hina
hancurkan hakikat batin nan murni
jauhkan diri dariMU

telah tuli jiwaini
tak lagi mendengar seruan batin
tak lagi hiraukan nurani
sampai pada sesalku
dan kembali batin ini bertanya
masih adakah ampunanMU ?

Engkaulah Sang Kholik
pemilik jiwa ini
terimalah sesal hambaMU ini

Kulihat lagi langkah laluku,
tapak tapak itu demikian hitam, pekat,
kotor ternista masa lalu..

Sekejap kulihat ada airmata
entah milik siapa?

Sekejap kulihat ada keluh,
entah keluh siapa..

Sekejap kurasa ada kegelisahan
dekat dengan hati
dekat dengan jiwa
rupanya ada dalam tubuh ini
tubuhku sendiri....

Ya Allah,
kubersimpuh atas nista nista itu
dan kutak tau
kemana lagi
kaki ini harus mengarah...

Ya Rab,
maafkan hamba,
masih adakah sinar
kehidupan itu
untukku,
masa depanku?
,

Senin, 28 Maret 2011

#...PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR , KAPAN?

Bandung, Media Ummat : Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.504 dan panjang garis pantai 81000 km, yang memiliki potensi pesisir dan pulau-pulau kecil yang sangat besar dan garis pantai yang sangat panjang maka pembangunan pesisir terpadu merupakan suatu kebutuhan. Namun disadari bahwa kapasitas pemerintah dan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengelolaan pesisir terpadu belum memadai, sehingga diperlukan suatu lembaga keahlian yang dapat menjadi jembatan antara pakar pengelolaan pesisir dan praktisi, duania usaha dan pemerintah dalam sharing dan memberikan pengalaman dan keahliannya untuk mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu sesuai amanat UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau 2 Kecil.

Jumlah penduduk Indonesia menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 sebesar 237.5 juta, yang terdiri dari 50,3% laki-laki dan 49,7% perempuan. Sejatinya penduduk perempuan merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan, terutama pembangunan sumberdaya manusia, khususnya kaum perempuan pesisir.
Untuk itu, pengembangan kebijakan pembangunan ‘selayaknya juga’ lebih serius diarahkan atau diperuntukkan bagi kemaslahatan /kemakmuran perempuan perempuan Pesisir

Perempuan Indonesia Pesisir Utara maupun Selatan Indonesia tidak beda dengan perempuan dimana saja berada, namun tingkat resiko musibah bencana air laut pasang demikian membayangi kehidupan mereka, namun mereka tetap menerima itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dampak perubahan iklim laut seperti kenaikan muka air laut, Gelombang Pasang (Tidal Bore), Gelombang Badai (Storm Surge), Alun (swell), dan Rob (Coastal Inundation), sudah demikian akrab bagi mereka.

Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) tahun 2004-2010 lalu menyatakan bahwa di 12 negara yang terserang gelombang dasyat Tsunami 2004-2010 lalu ,mencapai korban tewas lebih dari 500.000 orang dan ratusan ribu yang hilang dan tidak terdata. ECOSOC menyatakan jika di beberapa daerah bencana, jumlah perempuan dan anak anak yang tewas tiga kali lipat dari kaum pria.
Pertanyaannya mengapa korban kaum perempuan yang lebih banyak?, karena mereka saat kejadian ada dilingkungan rumah bersama anak anak, dipematang/sawah, berkebun, dan tempat aktifitas lainnya.Adapun kaum pria kemungkinan besar mereka banyak yang sedang bekerja diluar daerah musibah.

Perempuan Pesisir Indonesia, khususnya muslimahnya mungkin kalau pun tidak langsung mereka begitu takjub akan Sabda Nabi Muhammad SAW waktu lalu saat beliau didatangi para perempuan majelis taklim yang menuntut agar diberi kesempatan melakukan jihad secara kelompok dan terorganisir sebagaimana mereka juga menuntut agar diberi pahala jihad yg sama dgn kaum lelaki. Berikut kutipan hikayat itu, diceritakan seorang perempuan bertanya kepada Rasulullah “Wahai Rasulullah aku adalah delegasi segenap kaum muslimah kepadamu. Jihad telah diwajibkan oleh Allah atas kaum lelaki. Jika mereka menang mereka mendapatkan balasan pahala dan jika mereka terbunuh maka mereka tetap hidup di sisi Allah dan diberi rizki. Lalu apa bagian kami dari itu semua?”. ---- Sambil tersenyum Beliau menjawab “Sampaikanlah kepada segenap kaum muslimah yg engkau temui bahwa keta’atan kepada suami dan memenuhi hak-haknya adalah sama dgn itu . Tetapi sedikit sekali dari kalian yang melakukannya.”

Apapun Perempuan Pesisir Indonesia , khususnya muslimah, adalah bagian dari perjalanan bangsa dan negara ini yang kehidupan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan hak hak lainnya untuk hidup layak ‘tetap wajib disamakan’ dengan perempuan kota sekali pun. Karena dari mereka pula laju pembangunan ini bergantung.
Maka dengan telah berdirinya Kantor Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP – PA) yang saat ini dijabat ole Ibu Linda Amalia Sari Gumelar kita semua ‘tiitipkan’ masa depan mereka dan anak anak mereka dengan oprtimisme yang tinggi.Yang kongkrit, bukan hanya memperbanyak seminar, diskusi, kunjungan kunjungan dan senyum sana, senyum sini ibarat selebritis. ‘Ayo Ibu Linda, kami mendukungmu. Insya Allah.Amin YRA.(@rief)