# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Sabtu, 25 Juli 2009

Selasa, 14 Juli 2009

oposisi suka suka

OPOSISI, OPO = apa, SISI -pinggir. Apa-apa ngomongnya bisa dari pinggir; penonton bola, dsb. --- OPOSISI, Opo-apa, Sisi-ingus? ---- tau ah!

oposisi di indonesia KURANG GREGET




MANFAAT OPOSISI ERA-DEMOKRASI 2009-2013?
Pada masa kekhalifahan sahabat yang empat, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali (Khulafa ar-Rasyidin), istilah khalifah belum digunakan sebagai nama atau
gelar yang menunjuk kepada suatu jabatan kepala pemerintahan. Ketika Abu
Bakar as-Siddiq ditetapkan untuk menggantikan *Rasulullah SAW* sebagai
pemimpin umat. Ia ikhlas menerima amanat itu, namun ia meminta agar sahabat2-nya menjadi oposisi pemeritahannya, sehingga akan banyak yang mengontrol selama ia menjabat.

Gerakan oposisi ciptaan Abubakar ini cukup ampuh sehingga pemerintahan Abubakar pun ‘bersih dan semua program kerjanya berjalan dengan baik. Hingga ia wafat dan digantikan penerusnya, Umar bin Khattab. Yang juga sebelumnya dikenal sebagai pendukung setia Abubakar. Melalui petunjuk Umarlah kemudian sahabat Rasulullah SAW menyetujui Abubakar menjadi penerus Rasulullah SAW Namun Umar tidak bersedia menggunakan gelar khalifah., ia lebih happy disebut ‘Amirul Mukminin (pemimpin orang-orang beriman). Yang kemudian menjadi panutan para pemimpin Islam lainnya.
Gerakan oposisi pasca khalifah Umar, Khalifah Ali bin Abi Thalib. Tokoh oposisi yang paling menonjol pada masa itu adalah para sahabat kenamaan, seperti Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Aisyah RA. Salah satu bentuk oposisi para sahabatnya ini adalah dengan tidalk mau mem-baiatnya sebagai pemimpin.
Namun Gerakan oposisi ini tidak melalui cara-cara damai dan cara dialog melainkan berkembang menjadi peperangan sengit, berulangkali terjadi peperangan jika mendapati masalah yang tidak mampu diselesaikan antara pemerintah dan para oposisi itu.

Keputusan ini pada akhirnya menimbulkan oposisi baru terhadap Ali yang berasal dari pendukungnya sendiri. Mereka itulah kaum Khawarij yang dipandang oleh sebagian orang sebagai partai politik pertama dalam Islam.
Oposisi lainnya, yang kemudian menjelma dalam partai adalah ‘Syiah, yang lahir akibat adanya ketidak-puasan bergabungnya Zubair, dan Aisyah yang kembali memberikan dukungan mereka terhadap Ali. Kelompok ini Dalam perjalanannya berkembang menjadi satu ideologi bagi mereka yang diperjuangkan.

MEMBANGUN politik oposisi merupakan kunci penting menuju negara demokrasi. Tanpa oposisi, apa yang dikatakan Lord Acton, power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely, rentan menjadi kenyataan seperti terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia.
Secara definisi, oposisi artinya mengkritisi kebijakan pemerintah agar benar-benar lurus sesuai amanat rakyat. Partai oposisi = opposition party. Partai berkuasa = ruling party.

Perjalanan oposisi di Indonesia baik berupa perorangan maupun kelompok, ibarat ’tumbuh satu mati seribu. Sejak pasca kemerdekaan hingga saat ini.
Dulu, ketika Pak Habibie baru naik jadi Presiden, wacana dan praksis oposisi juga telah muncul dengan terbentuknya Forum Komunikasi Kelompok Penyeimbang (FKKP), yang menyebut dirinya sebagai pengkritik dan penyeimbang terhadap pemerintah (istilah Emil Salim) atau suara oposisi harus didengar (istilah Adnan Buyung Nasution), atau sparring partner menurut terminologi Amien Rais. Secara eksplisit, Barisan Nasional yang dimotori para jenderal, menyebut dirinya sebagai kelompok oposisi. Begitu juga GKPB (Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa) yang digagas Siswono Yudohusodo dan Sarwono Kusumaatmadja hingga Cak Nur / Nurcholis Madjid yang dikenal sebagai ayah kandung dari ’oposisi loyal’; suatu ide oposisi yang dikemas dalam bingkai kesadaran beragama, Artinya, lontaran kritik dan ide-idenya (terutama) seputar oposisi, adalah merupakan perpanjangan tangan (extension) dari logika berpikir keislaman.

Cak Nur mendaulat oposisi loyal, adalah bentuk oposisi yg terbaik bagi demokrasi Indonesia; Yang tetap beroposisi dengan Pemerintah, tetapi loyal kepada negara, loyal kepada cita-cita bersama. Bahkan, kepada Pemerintah pun, dalam hal-hal yang jelas baik, harus loyal. Dan oposisi loyal ini sengaja diciptakan untuk mengantisipasi munculnya oposisi yang sekadar oposisi.

Maka sangat wajar saja jika Soeharto demikian memperhitungkan keberadaan Cak Nur, khususnya menjelang demo mahasiswa 1998 lalu. Namun seiring wafatnya beliau, roh ’oposisi loyal’ pun tak lagi terdengar.

Kita harus akui dari berbagai bentuk oposisi yang dibangun, yang lebih kentara keberhasilannya adalah oposisi menjelang Pemilu Thn.1955 , terbukti Pemilu itupun berlangsung bersih dan elegan.Sayang sedikit data mengenai siapa yang berada dibelakangnya; apakah para partai Islam, TNI-AD atau siapa?

Era Orde Baru, pengusung oposisi ibarat katak dalam tempurung, atau burung dalam sangkar berduri. Yang ber-oposisi hanya dalam bentuk seminar, kajian-kajian dsb. Tidak langsung berani ’berhadapan dilapangan. Kalau pun ada satu dua sekelas Sri Bintang Pamungkas, itu pun gemanya sangat temporer atau lebih tepatnya ’tidak punya kekuatan full, sehingga yang merasakan hanyalah komunitasnya sendiri.

PDIP-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pimpinan Hj.Megawati SP cukup ’cerdas’, khususnya pasca Pilpres 2004 lalu, mungkin sebagian dari kita pun awalnya merasa aneh saat PDIP mengikrarkan menjadi partai oposisi (opposition party). Apapun, PDIP cukup menjadi bagian perjalanan demokrasi kita, penyeimbang sekaligus mengantisipasi kemungkinan terciptanya pemerintahan otoriter.Banyak kebijakan pemerintah yang kemudian dikritisi, entah berhasil atau tidak namun kinerja PDIP demikian solid.

Apalagi menjelang Pileg Maret 2009 dan Pra-Pilpres 2009, PDIP demikian ’total’ untuk turun-gelanggang mengkritisi kinerja KPU; jadwal Pileg, DPT, dsb. Awalnya juga sebagian dari kita masih melihat PDIP sebelah-mata. Namun pasca Pilpres 2009, terasa apa yang kita anggap selama ini PDIP dengan sebelah-mata menjadi ’semua-mata.
Kalaupun Golkar tetap kemudian dijalur ’plat merah’, namun PDIP akan tetap menjadi oposisi abadi. Kecuali jika perolehan suara PDIP ’secara ’ ajaib mampu menyusul angka pencapaian SBY-Budiono.Maka otomatis gelar ini gugur.


Setelah pada Pilpres 2009 ia Golput alias tidak nyontreng , ulama dan tokoh kharismatik Gus Dur kembali menjadi news-maker, ia menyerukan agar masyarakat
menolak Pemilu Presiden yang digelar 8 Juli kemarin karena ada sejumlah permasalahan dasar seperti kekisruhan DPT dan indikasi kecurangan pilpres di sejumlah daerah.Menurut Gus Dur itu diamanahkan pada Pancasila Sila ke-4. Gus Dur didukung oleh mantan KSAL Slamet Soebijanto, mantan anggota DPR RI periode 1992-2004 Amin Aryoso, pemuka agama dan mantan anggota DPR Munawwar, dan Mantan Ketum PB HMI Shaleh Khalid. Inikah oposisi itu juga?

Oposisi syah saja jika ia sendiri tidak mencederai hukum dan norma yg ada, tidak anarkis, namun sampaikan dengan fakta dan data.

Lalu apakah dan adakah manfaat oposisi pada demokrasi kita thn.2009-2013 mendatang ? (@rief/Editor; Hmus)

Senin, 13 Juli 2009

cinta ALLAH bukan cinta suami istri anak dan mertuamu


Hampir setiap insan pernah dilanda cinta. Cinta ini memang ditanamkan Allah di dalam sanubari seseorang sebagai salah satu karunianya yang agung. Tanpa cinta, hidup terasa hampa. Tanpa cinta, kerberlangsungan makhluk di muka bumi akan terancam. Cinta adalah semangat. Cinta adalah mutiara.

Namun, cinta yang ditujukan kepada sesama makhluk memiliki sejumlah keterbatasan. Salah satunya adalah sifatnya yang temporer. Mencintai seseorang misalnya, akan bertahan sepanjang orang yang dicintai memberikan cintanya yang setimpal kepadanya. Timbal balik saling cinta akan melanggengkan hubungan mereka. Tapi, apa mungkin cinta sepanjang masa itu tidak diiringi riak gelombang yang pasti akan menyurutkan kobaran cinta itu? Sudah menjadi salah satu sunnatullah, tidak ada yang badi di dunia ini. Begitu pula hakikat cinta. Ia akan bertambah ketika kondisi menguntungkan dan akan berkurang tatkala situasi kurang menyenangkan. Dengan pemahaman ini dapat dimengerti bahwa apabila sepasang kekasih yang awalnya begitu mesra dan manja, lalu pada selang waktu berikutnya, mereka bubaran dan nampak saling benci. Itulah kenyataan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Bila kita mencintai makhluk, kita sering dikecewakan, istri tercinta sekalipun. Betapa banyak kita harus mengelus dada karena ulahnya yang tak jarang mengiris hati kita. Ia adalah pilihan jiwa untuk hidup bersama yang didasarkan pada cinta yang mendalam. Ternyata, seiring perjalanan waktu, cinta kita diuji apakah emas atau loyang. Bagi mereka yang tidak dapat menata hatinya, ketika muncul permasalahan rumah tangga, ujung-ujungnya adalah pengadilan. Itulah karakter cinta kepada makhluk. Kecewa dan marah sudah menjadi bagian integral dari cinta itu.

Namun, ada satu cinta yang tidak akan pernah padam, sebentuk cinta yang tidak pernah mengecewakan sepanjang hidup. Apa itu? Jawabannya adalah cinta kepada khalik, sang pencipta kita. Mencintai Dia akan melancarkan darah kita. Mencintai Dia akan menenangkan hati kita. Mencintai Dia akan mengobarkan semangat hidup yang tak pernah padam. Balasan cinta-Nya juga sangat dasyat. Ia akan memberikan apa pun yang kita minta. Ia akan mencurahkan perlindungan selama 24 jam sehari, sepanjang tahun, seumur hidup kita. Ia akan selalu tersenyum. Ia akan selalu menghangatkan. Ia akan selalu menjaga setiap langkah kemana saja kita pergi. Kasih sayangnya yang melekat pada diri kita tidak pernah enyah walau sedetik. Dengan demikian, mengapa kita tidak lari saja kepada zat yang telah memberi cintanya tanpa pamrih? Mengapa tidak pergunakan kesempatan untuk menjalin cinta lebih mendalam di saat pertemuan kita yang lima kali sehari?

Kita mungkin pernah menduakan-Nya. Tak jarang kita melupakan-Nya. Tapi Ia tak pernah marah. Ia tetap menunggu dengan sabar kembalinya cinta kita kepada-Nya. Ia begitu setia. Ia begitu penyayang. Ia begitu tulus. Tidak ada yang dapat mengalahkan cinta-Nya kepada kita. Karena sayang-Nya, Ia tak bosan-bosan mencurahkan perhatian-Nya walau kita sering mengecewakannya. Ia adalah cinta sesungguhnya, cinta tanpa pamrih. Jadi, sudah sepantasnya kita membalas cinta-Nya dengan lebih baik, tentunya semampu kita. Kita patut tiru cara-Nya mencintai kita. Kita harus mencoba selalu mengingat-Nya dalam setiap jengkal hidup kita, sehingga Ia makin cinta dan sayang kepada kita. Kalau sudah demikian, apapun masalah yang kita hadapi, apapun ancaman yang menghadang, apapun getirnya hidup yang kita jalani, semua akan terasa manis, semua akan terasa indah, karena ia selalu dalam hati kita. Semoga.

(@rief/repro; sudirmansetiono.blogspot.com)-- RED; Soro om sud, akuu ganti dikit judulnya, biar lebih sadis dikit, tk.----------------

Kamis, 02 Juli 2009

goa pawon CULTURE AND INVESTMEN DIALOGUE FORUM








=== kami,merasa perlu utk berbuat lebih mwujudkan itu, goverment partners. Dgn segala kesederhanaan yg kami punya, keep ur spirit. 'yuuu...(@rief)

Rabu, 01 Juli 2009

goa pawon KOMPEPAR KANG GUSTAR WAGUB WABUP KBB






>>> --- MINGGU, TANGGAL 8 MARET 2009 LALU, MASYARAKAT KEC.CIPATAT, DESA MASIGIT KAB.BANDUNG BARAT ---- seakan tumplek bleg, berbondong-bondong satu arah satu tujuan ingin melihat pemimpinnya; Wagub Jabar,H.Dede Yusup dan Wabup KBB,Hernawam menanam lebih dari 500 pohon diarea cagar budaya GOA PAWON. Dan sepakat hari itu dicanangkan sebagai hari pencanangan GOA PAWON SEBAGAI KAMPUNG BUDAYA. Sayang waktu itu kami tidak dapat hadir, karena memang tidak tahu, bukan tidak mau tau, atau sok tau. Sumpah, tak ada sedikitpun informasi hal itu, atau mungkin karena kami tak pernah berlangganan koran kali ya. 'halahh... --- Yg jelas, kami menangkap bahwa ini merupakan langkah awal & kongkrit kepedulian Pemprov, Pemkab dan para tokoh maupun kelompok yg perduli thd Goa Pawon; Kompepar Goa Pawon, KRCB-Kelompok Riset Cekungan Bandung, Buah Batu Corp, Kang Benben dan Mahanagarinya, Kang Gustar , Tokoh Masyarakat Gunungmasigit, Tokoh Masyarakat dan Pencinta Budaya kabupaten Bandung Barat,dan semuaaaaaaanyahhhhh pokoknya....

Tinggal anda bagaimana sob?, awalnya kami masa bodohlah dengan Goa Pawon namun setelah datang ditemani Ibu Dewi 'Oetje-Disbudpar KBB Sabtu, 27 Juni lalu kesana...wihhhh..... bukan hanya takjub; banyak juga pengalaman 'spiritual disana, malah sempet kendaraan yang kami tumpangi 'nyusruk.. ini tanda bahwa kami sedikit 'dijewer' agar lebih peduli, dan sejak detik itu pula kami BERSUMPAH akan mencoba sedikit berbuat untuk GOA PAWON; bukan karena takut 'nyusruk lagi, lebih dari itu, ingin membawa goa Pawon GO INTERNASIONAL THN.2010-2014. 'ngimpi rief?, ...'ngga juga malu atuh sama akang-akang dan teteh-teteh kita yg udah dulu eksis disitu; lain orang, lain kepala, lain kepala, lain rambutnya.Lain rambut, lain modelnya. Pokokna gitulah...

Nah, kami yg 'anak bawang' ini, mencoba tampil lain, walau mungkin tidak semudah itu. Ceuk kolot mah, nu penting niat jeung lampahna harus amanah, siap boss.

kalaupun belum pernah bersuo, salam hormat kami untuk Camat Cipatat, kades Gunungmasigit, Kompepar Goa Pawon, KRCB, Kang gustar , Kang Ben, dan seluruh warga yang saya cintai.

Apapun mari bahu-membahu mewujudkan KAMPUNG BUDAYA itu dgn cara, gaya dan model kita.Tetap amanh kepada program pemerintah, dan tetap pro-rakyat sekitar.

Oh ya, nih kami paste-kab beberapa info yg terkait hal ini, sebelumnya punten dan nuhun untuk Kompepar Goa Pawon di http://kompeparpawon.multiply.com, dan kang gustar di http://gustar.multiply.com --- saya pinjam 2 (dua) fotonya, maklum yg punya saya kaco kang, kamera HP butut and murah sigh. Heheheee...

Kelompok Masyarakat Penggerak Pariwisata (KOMPEPAR) PAWON;
Kelompok ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung No. 821.2/65/ODTW/TAHUN 2007.Beranggotakan masyarakat sekitar situs Gua pawon yang menginginkan agar Situs Manusia Gua Pawon terpelihara dengan baik, sehingga dapat dijadikan Budaya baru yaitu Pariwisata yang akan lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar situs. visi melakukan perubahan budaya tambang secara berkala menjadi budaya pariwisata; --- Amin YRA, Bravo Goa Pawon; go...go...goa Pawon...Go Internasional...!!, nuhunnnn...8:>> -- (@rief + Ade & H.Yan)