# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Selasa, 30 Juni 2009

goa pawon 2014 IN MY DREAM







GOA PAWON, 20 tahun lalu & 20 tahun mendatang.
=====================================================================================
( --- artikel ini kami dedikasikan kepada mereka, para founding-father Kab.Bandung Barat (KBB) yang sejak 8 tahun lalu berjuang menjalankan amanah masyarakat KBB untuk menjadi daerah otonomi sendiri dan juga pihak lainnya yang memang waktu dan jiwanya dicurahkan untuk KBB,al; Danny Setiawan (mantan Gub.Jabar), Wagub Jabar-H.Numan A.hakim, Bupati Bandung-H.Obar Sobarna,Wabup bandung- Eliyadi Agrarahardja, FB2B; Forum Bandung Barat Bersatu,Ketua dan anggota Komisi A DPRD kab.bandung, Persatuan Pemuda & Mahasiswa Padalarang, Drs.Agus Yasmin, Asosiasi Rekanan Muslim Indonesia (ARMI), Pansus XXVI DPRD Kab.Bandung, Ahmad Noor Hidayat (DPRD Kab.bandung), KPP-KBB;Komite Percepatan Pembangunan Kab.Bandung Barat,FB2B; Forum Bandung Barat Bersatu, FPBB; Forum Peduli Bandung Barat, Dra. Hj.Oyamah Soedarna,TM;Ir.Tito Lesmana Hudaya-FKPPI Kota Cimahi, H.Yadi Srimulyadi-DPRD Kab.Bandung,A.rahadi-Komisi A/DPRD Kab.bandung, Drs.Eka Santosa-DPRD Jabar, H.Rudi Harsatanaya-Ketua DPD-PDIP jabar, Ketua & anggota Komisi VIII DPRRI, KOWABA-Koperasi Bandung Barat, Bupati & Wabup KBB, Ketua dan anggota DPRD KBB, Ranran Rahardja, Para Kadis KBB, Para Camat, Para Kades, BPMPD KBB, BUMN/D, Swasta int'l & nasional, Kompepar Goa Pawon, KRCB-Kelompok Riset Cekungan Bandung, Buah Batu Corp, Kang Benben dan Mahanagarinya, Kang Gustar ,dan pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, khususnya seluruh masyarakat KBB yang kini berjumlah lebih dari 1,4 juta jiwa. Inilah hasil perjuangan kalian yang harus tetap DIKAWAL, DIJALANKAN, DIAWASI dgn spirit kerja-keras, transparan, amanah, fokus & CERMAT oleh generasi selanjutnya, termasuk kami; YAYASAN HORTIKULTURA INDONESIA ---- )

---- Anak cucuku 20 tahun lalu, sebelum thn.2010 Goa Pawon yang berlokasi di Desa Masigit , Kec. Cipatat, Padalarang, Kab. Bandung Barat demikian tidak terurus sehingga apa yang menjadikan harapan menjadikannya sebagai KAMPUNG BUDAYA awalnya menurut warga sekitar tidak ubah jargon kampanye saja; muncul kemudian lenyap ditelan bumi tanpa pertanggung-jawaban yang berarti.

Goa Pawon yang merupakan bagian karts sepanjang Padalarang dan bagian Barat Bandung ini sangat dilindungi dan dinyatakan sebagai kawasan karst kelas I. (lihat; Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1456K/20/MEM/2000 tanggal 3 November 2000. tentang Pedoman Pengelolaan Karst yang menetapkan daerah karst dengan temuan arkeologi,) .

Tahun 2003-2004 lalu, disana ditemukan tinggalan historis~arkeologis berbagai bentuk artefak, fitur maupun ekofak. Artefak, seperti pecahan keramik, gerabah, alat tulang/batu pukul, sisa perhiasan dari gigi binatang (ikan, moluska) dan kerangka manusia. Diduga, situs ini berkembang sebagai situs pemukiman yang telah dihuni sejak era mesolitik sampai sekitar neolitik, dengan pertanggalan karbon 5660±170 BP s/d 9525 ±200 BP, diperkirakan semasa dengan Kota Bandung masih berupa danau purba.

Disebut Goa Pawon karena lokasi temuan berada di dalam goa kars yang terletak di sisi tebing bukit kars Gunung Masigit yang oleh penduduk setempat dinamakan Goa Pawon. Dalam bahasa Sunda, pawon artinya sama dengan dapur.

Desa Masigit yang dihuni lebih dari 500 KK mayoritas adalah penambang batu gamping, kapur maupun marmer. Karena memang itulah ‘warisan’ yang ditinggalkan oleh Danau Purba Bandung. Karena belum kita bicarakan ttg ke-elokan pesona alam sekitar sebagai obyek wisata., juga sebagai manfaat ekonomi langsung bagi warga desa sekitar. That’s all

Kalaupun dari sisi medis/kesehatan ‘profesi itu rawan karena berkaitan dengan penyakit ISPA ; bronchitis, ginjal hingga percepatan korosi elemen bangunan sekitar. Namun sudah meregenerasi keberadaannya.

GOA PAWON : PUSKESMAS GRATIS
2o tahun lalu, seorang warga sekitar, yang wiraswasta wartel ,mengatakan bahwa setiap 3 bulan sekali keluarganya melakukan chek medis khususnya mengenai ISPA (infeksi saluran pernafasan). Sebut saja namanya Usep (35 thn), ia memahami bahwa polusi kapur baik dari industri pembakaran-pengolahan & penggilingan batu sangat rawan penyakit. “Saya memang orang kampung kang, tapi kalau kita lihat di industri tekstil atau apapun selalu ada istilah ‘water treatment, disini pun hendaknnya industri batu tersebut diwajibkan system Pengendap ‘cotrel’-minimalisasi polusi debu.

Lain lagi dengan mak Unah (63 thn) seusianya ia tinggal disana, maka wajarlah jika kulitnya pun legam dan kering (bersisik?), karena ia tidak menggunakan lotion kulit atau pelembab sinar matahri, demikian pula rambutnya, cepat memutih dari teman seusianya yang tinggal di desa lain. Selain itu air disana (MCK) rawan terinduski debu kapur.

Kini tak lagi kita temui atap-atap rumah warga yang berdebu warna putih kapur, semuanya kembali alami. Kini warga pun tak perlu mundar-mandir ke Puskesmas, kalaupun telah ada Puskesmas Pusat yang melayani warga secara gratis.
“Puskesmas Gratis diberikan kpd seluruh warga sekitar Goa Pawon yang buka 24 jam, saya tidak tahu bagaimana itu anggarannya, namun kami terbantu banyak untuk sisi kesehatan. Kalaupun ada diantara kami yang sakit dan tidak mampu ditangani Puskesmas, itu pun tidak masalah, karena kami mendaptkan rujukan ke RS terdekat, bebas biaya ambulan desa..”, demikian seorang warga

GOA PAWON ; PABRIK – PABRIK PUN MENJADI MUSIUM
Namun itu 20 tahun lalu, karena sekarang jumlah industri itu mulai berkurang. Malah disebut ’tinggal kenangan. Masyarakat sekitar mulai bertani ada sebagaian yang gemar berbudi-daya Pisang Cavendish, Jamur maupun Jambu biji.Hingga berternak; karena pengairan dan irigasi pun telah dibenahi baik oleh Pemkab setempat.
Beberapa pabrik besar dan segala produknya diwaktu itu, kini sebagian menjadi ’musium’ alam yg ditata rapih sehingga kalaupun kita menjelang malam, tidak akan seseram 20 thn lalu; penerangan yang diberikan Pemkab bersama PLN demikian telah merubah suasana magis menjadi estetis; Sehingga jika kita lihat baik dari Tol Cipulrang maupun Puncak. Citatah pun ibarat Kota Malam, bukan Kota Hantu yang sarat dengan kegelapan dan debu.

GOA PAWON; KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN
Kerutinitasan dinas pertanian menyebarkan benih dan pembinaan bagi warga desa yang tak kenal lelah, telah membuahkan hasil. Kini komoditas sektor pertanian unggulan pun di sekitar Goa Pawon telah dikenal hingga Internasional; Pisang Cavendis, jamur dan Jambu Biji. Yang awalnya ditanam hanya diarea Goa Pawon (+/- 3 hektar) kini menjadi primadona warga desa, sehingga disetiap jengkal tanah desa, pasti tertanam ketiganya. Ya Allah harunya kami melihat itu semua...

GOA PAWON; INFRASTRUKTUR NYAMAN SEPANJANG JALAN
Setelah ruas jalan sepanjang Pintu keluar Tol Padalarang – Rajamandala dilebarkan sekitar 4 meter kekiri dan 4 meter kekanan jalan; telah cukup membuat jalan menjadi lega; beraspal hitam legam tanda kualitas baik dan penerangan yang luar biasa. Kini area menuju Goa Pawon baik dari jalur Puncak maupun pintu keluar Topl Padalarang (Simpang) adalah jalur primadona penikmat wisata.
Beberapa restoran, penginapan dan kedai-kedai makanan dan cindera-mata mulai ramai seperti kawasan sepanjang Cikalong Wetan dan Sadang Purwakarta. Kios dan penerangan demikian tertata baik; seakan kehidupan pra-Tol Cipularang kembali terulang.

Menjelang 500 M memasuki area desa Masigit (Gerbang Desa), disisi jalan raya sudah berdiri 2 Billboard besar menandakan kita akan memasuki area Goa Pawon; dengan Billboard yang kukuh; ramah lingkungan dan penerangan yang maksimal. Berbeda dengan 20 tahun lalu yanag ’banyak membuat orang ’kesasar’ kalaupun hanya untuk mengetahui Gerbang masuknya saja.

GOA PAWON; KANTOR TERPADU & ’GUIDE 7 BAHASA

Digerbang masuk desa berdiri semacam ’small-office’ yang dijaga oleh manajemen terpadu Desa & Pemkab. Area Gerbang cukup luas, namun tidak ada kios penjual apapun disana. ”Sengaja kita tidak buat disini; pertama agar tidak sesak parkir sehingga menggannggu jalan utama; sengaja kios-kios itu kita bangun didalam sehingga memancing pengunjung untuk lebih ’masuk’ kedalam area wisata. Untuk membantu ’ketertarikan’ publik telah kami buat gapura ” SELAMAT DATANG DI PAWONWOOD; KAMPUNG BUDAYA TERPADU ” , yang dibuat dalam 7 bahasa : Sunda, Indonesia, Inggris, Mandarin , Jepang, Korea & Arab; Ini berkat peranan Pemkab bersama ASITA, PHRI dan Kedutaan terkait untuk melakukan sosialisasi.”, demikian seorang wanita guide saat ditemui diruang TOURIST GUIDE disana, yg wooww...paham 7 bahasa tersebut.”Ya, kantor kedutaan terkait telah banyak berperan disini, mereka mengarahkan kepada warganya agar menjadikan Goa Pawon sebagai obyek wisata unggulan dan agenda liburan..”, tambah guide tersebut.
Adapun jalur yg selama itu dipergunakan oleh truk-truk ’biawak untuk mengangkut batu-batu lewat jalan desa, telah diputar arah, dengan jalur baru.Kalaupun telah ada kesepakatan semua pihak;pemkab, investor dan warga bahwa penambangan hanya dilakukan di RING-3 obyek wisata, sehingga tdk membuat polusi area.

GOA PAWON; LAHAN PARKIR LUAS, KIOS, KERETA-MINI ,DELMAN WISATA HINGGA JAWARA WISATA
Memasuki agak kedalam, demikian cantik dan tertata baik; Jalan utama desa yang kini telah dilebarkan hingga 12 Meterpun hingga Ring-1 obyek wisata cukup berbeda dgn 20 tahun lalu; Teraspal hitam legam;tebal dan dipenuhi umbul-umbul selamat datang. Kalaupun mulai ’semi-modern’ namun beberapa rumah warga telah tertata cukup baik,malah diantaranya disewakan sebagai tempat singgah, tanpa merubah dari konsep desa yang sesungguhnya. Hingga 1 KM, barulah kita temukan lahan parkir yang demikian luas (+/- 1 hektar) sehingga mampu menyerap banyak bis besar , mobil kecil hingga roda 2.

Disana pula banyak berdiri kios-kios yang jumlahnya lebih dari 20 kios beraneka produk; Diantaranya 15 kios yang mewakili 15 kecamatan di KBB , 2 kios desa terdekat, juga ruang pamer (showroom) milik Dekranasda KBB yang sarat dengan cindera-mata dan potensi lainnya.

Ada beberapa kios khusus yang menjual cindera-mata berasal dari batu gamping, marmer maupun kapur yang 20 tahun lalu tidak terpikirkan untuk kualitas unggulan ekspor ini pun kini dilengkapi semacam workshop dimana pengunjung dapat mengetahui pembuatan dan seluk-beluk yangberkaitan dgn produk ini.

Kalau Saung Mang Ujo identik dengan Bambu, maka disana pun hampir 80% bangunan dan segala ikon yang ada identik dengan produk batu gamping, marmer dan kapur.
Jangan lupa ada pula berdiri Musium GOA PAWON, kalau pun tidak besar dan megah namun musium itu bukan saja hanya sekedar musium, namun menjadi media edukasi dan wisata para turis.

Oh ya diarea tersebut kini telah dibangun parkir khusus kereta mini dan delman wisata; sehingga tidak ada lagi polusi knalpot kendaraan umumnya. Selain jalannya di RING-2 ini yang memang baik, untuk jalan kaki atau ’jogging-track sekalipun. Keasrian area tetap prioritas. Sehingga pengunjung dapat memilih untuk mencapai Goa Pawon menggunakan kereta-mini maupun delman wisata. Untuk Delman wisata, kita tidak perlu khawatir akan polusi kotoran kuda yang berceceran dijalan, krn mereka telah dilengkapi ’pempres khusus’.Sedangkan kereta-mini yang jumlahnya lebih dari 10 unit itupun , setiap gerbongnya mampu menarik lebih dari 25 penumpang.
Bagaimana jika menjelang fajar atau malam?, oh jangan khawatir, karena penerangan sepanjang area ini pun tidak kalah baik dengan obyek wisata lain. Keamanan?, jangan khawatir pula, selain sekarang sudah berdiri pos keamanan terpadu; juga banyak para ’keamanan-desa yang hilir-mudsik; jika di Bali dikenal dengan ’pecalang, maka disana pun ada ’jawara ; yang beratribut layaknya jawara sunda jaman baheula; namun tidak berbekal bedog/golok, namun peta wilayah & P3K. Tapi jangan coba-coba jahat, karena mereka pun dibekali ilmu pencak silat; baik jawara pria maupun yang wanita. Yang konon kebal senjata tajam hingga mampu berlari cepat tak ubah Gundala atau Gatot Kaca. ’Wihhhhhh.....

GOA PAWON : STUDIO ALAM & SEKOLAH KOLABORASI 6 ILMU
Tidak jauh dari area parkir tadi, kita akan memasuki area STUDIO ALAM, dimana para praktisi film berkreasi, dengan luas lahan sekitar 3 Hektar. Ini merupakan kawasan industri perfilman dan pertelevisian, kalau pun tidak sedemikian modern layaknya HOLLYWOOD, Los Angeles,USA. Namun kelak jika didukung oleh semua pihak Film/sineas akan melahirkan produksi film-film nasional bermutu ’go internasional.

Disana telah berdiri beberapa property pendukung sineas berupa fasilitas-fasilitas yang mendukung berlangsungnya kegiatan produksi, pasca produksi dan apreasiasi film dan televisi seperti studio dengan ukuran yang bervariasi sebagai tempat syuting, TV Station, laboratorium film, gedung serba guna (convention hall) dan lainnya.
Juga ada beberapa replika pendukung sineas,al; mobil-mobil kuno, khususnya juga ada truk ’biawak’, truk yang 20 tahun lalu digunakan sebagai pengangkut batu Goa Pawon; Replika kampung/desa tradisional; kantor desa, pos hansip, kantor polisi, posyandu, puskesmas, rumah kampung, balai desa, pasar tradisinil/warung, lumbung padi, mesjid/mushola, area sawah, kincir air, dsb hingga properti semi-modern; Villa mewah, cafe, resto, kantor, rumah minimalis, dan rumah ibadah lainnya; Gereja, vihara/klenteng .

”.... Khusus Studio Alam ini , yang saya tahu, investornya dari beberapa negara donatur yang dipimpin World-Bank. Peranan Marzuki Usman-mantan Menparpotel RI juga cukup besar untuk menata GOA PAWON layak Go Internasional. Beliau mampu menghadirkan sineas sekaligus investor dari luar macam Hollywood, Bollywood maupun Dubai City Studio. Kini Goa Pawon memang Studio Alam kebanggaan Jawa Barat. Perpaduan Budaya Kampung dan modern..”,
demikian seorang sineas menuturkan.

Agak kesisi selatan, dengan lahan tidak lebih dari 1 hektar; tampak bangunan lembaga pendidikan hasil kolaborasi Ilmu Film/sinema, Event-organizer, Survival/alam bebas/pecinta alam, Budpar, Koperasi-UKM & Pertanian. Dengan nama Pusat Studi PAWONWOOD, setingkat SLTP/sederajat keatas. Awalnya ini merupakan studi jangka-pendek (short-corse) namun kini tengah diupayakan menjadi lembaga pendidikan minimal level Diploma-3. Sekolah ini adalah ’pioner’ untuk lembaga ’kolaborasi’ 6 ilmu yang berbeda. Entah apalah namanya, sekolah kejuruian, short-course atau apapun. Yang jelas setiap ajaran baru kami menyediakan minimal 100 bangku untuk tingkat SLTP dan SLTA.Total 200 siswa/tahunnya.

”Kami hanya memberikan pencerahan sekaligus bimbingan, kpd para siswa sejak usia dini. Sehingga mereka akan lebih fokus dan terarah untuk ke-6 disiplin ilmu yang kami berikan sebagai bekal masa depan mereka. Untuk tingkat basic/SLTP hanya 1 tahun lamanya, karena saat kelas 3 mereka kan menghadapi ujian, jadi kami tidak ganggu jadwal sekolah tetap mereka. Untuk Tingkat SLTA, ini pun hanya untuk siswa kelas 1 & 2. Para siswa tidak dipungut biaya, mereka adalah perwakilan dari sekolah terpilih, kami tidak menetapkan IP, penilaian ada disekolah asal. Yang utama, para siswa berasal dari lingkungan KBB.

Adapun para pengajar kami datangkan dari orang-orang yg kredibel dibidangnya, sengaja jadwal sekolah kami sediakan hanya hari Senin, Rabu & Sabtu. Ini untuk menutupi ’kesunyian’ kedatangan turis. Dan area ini adalah area BERSIH POLUSI, jadi kendaraan tetap parkir di area depan. Mereka kami berikan fasilitas Kereta mini itu,atau ya silahkan jalan kaki,. Malah kami sedang siapkan unit bis khusus untuk mengantar mereka pulang hingga Pintu Tol Padalarang..”,
demikian seorang penangung-jawab sekolah tersebut.

Suatu konsep pendidikan yang unik yang tidak mengubah pakem edukasi yang normal dan standar, malah cenderung inovatif , kreatif dan nakal.
Juga upaya menghadirkan air terjun buatan , cukup berhasil disana. Ditengah kegersangan selama ini, kini dibeberapa titik dibuat air terjun buatan, Hebring..

Juga ada studio radio disana, dengan berbagai jenis acara ; Sejas yang tradicional hingga ‘gaul.

GOA PAWON; SKY-LIFT & OUTDOOR SPORT
Oh ya, ada yang terlupa sedikit diarea parkir itupun ada semacam terminal Sky-Lift (kereta-gantung) baik untuk keperluan bisnis, wisata dan pendidikan. Disetiap titik tertentu terdapat halte, yang menghubungkan jalur halte lainnya. Jalur Sky-lift ini mengelilingi area Goa Pawon, sehingga terlihat menarik dari kejauhan, apalagi didesain khas buah PISANG, salah satu produk unggulan pertanian KBB era thn.2010-2014 lalu. Warna mencolok hingga terlihat dari jalur Tol Cipularang maupun jalur Puncak.

Sky-Lift ini menghubungkan satu are kearea lain, juga bagi mereka yang gemar melakukan panjat-tebing. Kalaupun dibuatkan wall-climbing untuk para pemula, namun para profesional/climber dapat terus ke area panjat dengan sky-lift ini.

Untuk olah-raga otomotif pun,. Telah tersedia bagi mereka penggemar offroad, grasstrack, motocross maupun wisata-rally, jalur area Goa Pawon cukup mendukung. Demikian pula kegiatn outbond, ada beberap titik yang disediakan disana. Jadi benar-benar ONE STOP OUTDOOR EVENT.

GOA PAWON: LOGO & OUTDOOR AD

Kalaupun sedikit banyaknya menyontek logo Hollywood maupun Bollywood, namun pemasangan logo PAWONWOOD diantara bukit Goa Pawon, semakin cepat branding-image obyek wisata ini sendiri. Demikian pula dengan pemasangan adanya lampu laser /spot-light aneka warna yang memancar kala malam membelah kegelapan dan mendatangkan decak kekaguman bagi yang melihatnya.

GOA PAWON; BALAI BUDAYA

Tanpa menggangu balai yang sudah dibuat, dan bumi ageung, tajug, bumi pintonan, MCK, leuit, dan bumi lisung sebagaimana telah dipelopori saat itu oleh Wagub Jawa Barat, H.Dede Yusup yang kini menjabat sebagai Gubernur Jabar 2 periode. Ada lagi balai budaya dibangun disana, tentunya dengan konsep semi-modern. Dimana ini pun merupakan labolatorium seni-budaya Jawa Barat dan panggung pentas; Dan tidak tanggungtanggung, kalau pun luasnya tidak lebih dari 400M2 namun karena dibuat 2 lantai dan kokoh dengan ulasan pualam batu gamping bercampur marmer dan kampur membuat bangunan ini semakin kokoh namun ramah lingkungan.

Lantai satu, dibuat terbuka sehingga menyerupai stage/panggung multi-fumgsi. Adapun lantai 2-nya lebih mendekati kantor pengelola terpadu; perpustakaan, sekreriat dan juga yang atapnya berfungsi kelak sebagai heli-pad. Ini kerap dipakai oleh pejabat pusat maupun kedutaan besar.

Penggunaannya pun, awalnya dilakukan pengelola yang bekerjasama dengan Pemkab melakukan recruiting thd warga desa sekitar untuk banyak hal; teater, tari, pahat, dsb. Diberikan pelatihan yg konsisten dan terencana secara apik, kemudian terseleksi dan akhirnya menjadi duta Senbud desa sekitar untuk selalu rutin mentas di balai-budaya ini. Ini pun merupakan program terpadu bersama ASITA dan PHRI Jawa Barat, khususnya jam kunjungan week-end dan hari libur. Sehingga pemanfaatan balai budaya dan para duta Senbud itupun demikian maksimal.

GOA PAWON; TOILET

Didalam area wisata, kita tidak lagi bingung jika harus mencari toilet karena tersebar cukup banyak dan strategis, yang kesemua bentuk bangunannya adalah batu. Sehingga terlihat lebih alami dan tidak kaku.

GOA PAWON > THN.2014
---- Anak cucuku,
Apapun Goa Pawon adalah berkah dan amanah yang Allah SWT, Tuhan YME berikan kepada kita semua yang harus dijaga dan dilestarikan sekaligus dimaksimalkan bagi kepentingan banyak hal. Kini 20 tahun lamanya, GOA PAWON telah banyak memberikan manfaat bagi warga sekitar, Jawa Barat umumnya. Bukan lagi polusi debu dan kegersangan hidup.

Goa Pawon, desa masigit, Kecamatan Cipatat demikian telah menjadi ’ikon’ sendiri bagi masyarakat Jawa Barat sekaligus kebanggaan Bangsa ini. Inilah hasil kerja-keras kita selama ini menjadikan Goa Pawon bukan sebagai KAMPUNG BUDAYA belaka, Namun KAMPUNG BUDAYA TERPADU yang telah GO INTERNASIONAL. Amin.


Kalaupun itu sudah 20 tahun lamanya, Kami kini, alhamdulilah masih diberikan kesehatan dan keselamatan dari ALLAH SWT sehingga masih mampu merasakan KBB YANG CERMAT, kalaupun usia kami tidak semuda dulu lagi; namun kami bangga menjadi bagian dari perjalanan dan sejarah KBB; kalaupun mungkin hanya bagian ‘yg terkecil. Allahu Akbar.....sejahteralah KBB, sejahteralah Rakyatnya karena mendapatkan pemimpin yang CERMAT & AMANAH ---
(Salam perjuangan; @rief, Ade Ratmadja, H.Yan dan rekan-rekan lain )

Tidak ada komentar: