# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Selasa, 02 Juni 2009

antasari manohara dan ruhut yang RASIS


SEJAK ANTASARI, MANOHARA & RUHUT SITOMPUL YANG RASIS

Ini tidak bicara Pilpres 2009, ini tidak bicara kekayaan Capres/Wapres 2009, ini tidak bicara tentang ‘tidak sopannya’ kapal perang negeri Jiran Malaysia yg gemar dan sengaja masuk pantai Negara ini..

Ini tentang hal-hal manusiawi lainnya, namun cukup membuat ‘heboh’ masyarakat Indonesia, redaksi mencatat, alias hanya perlu 3 hal dari ribuan hal yg terjadi ; tentunya tanpa mengurangi rasa empati-simpathy thd hal-hal tsb.

ANTASARI AZHAR
Kalaupun sampai saat ini kasus ini belum ‘selesai’, namun banyak hal yang akhirnya menjadi kita pahami bahwa pada kasus terbunuhnya pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen (1/5/2009) ini sarat rekayasa; entah siapa yg melakukan ini dan untuk apa dilakukan hal ini; krn semakin lama kasus ini men jadi bola liar yg tak tentu arah.
Dari mulai keterlibatan dan perselingkuhan seorang caddy-golf , kasus korupsi, bermainnya beberapa oknum POLRI/TNI AL…dan banyak lainnya. HIngga 2 pekan lamanya, masyarakat masih ‘ternina-bobokan, namun setelah itu menjelma menjadi kebosanan. Tinggalah kini hanya beberapa pihak saja yg masih ‘bersitegang dan konsen atas hal ini,al; keluarga ke-3 pihak (Antasari, Nasrudin & keluarga Caddy-Golf), POLRI, Kejaksaan, KPK, para lawyer ke-2 pihak, …dan selebihnya siapa lagi? --- masihkah dinatara kita yg masih perduli?

MANOHARA PINOT
Kasus yang diawali masalah internal keluarga/rumah-tangga pasangan Manohara & Sultan Kelantan Malaysia,Fakhri ini terus bergulir hingga ranah-politik. 2 pekan lamanya, masyarakat masih setia mengikuti kasus ini, namun karena seringnya sang ibunda Mano,Dessy ‘tampil’ di media massa, kita pun seolah menjadi bosan juga. Namun dengan munculnya Mano kemudian di Jakarta (Sabtu,31/5) kita pun mulai lagi ‘mengikuti’ kasus ini, sekedar mencari kebenerana mana yg benar mana yang tukang tipu. Apapun obyektifitas harus dikedepankan, bukan sekedar euphoria. Kita tunggu apa yg sebenarnya terjadi

RUHUT SITOMPUL & ETNIS ARAB

Pada acara bincang politik di Metro TV antara para tim sukses Capres 2009, Ruhut ‘poltak Sitompul (entah senagaj atau bercanda) menyatakan bahwa etnis Arab tidak ada peran sedikit pun terhadap bangsa dan negara ini. Entah bagaimana dan darimana ‘poltak’ ini mengukurnya, hanya yg jelas sebagian para pedagang yg turut meramaikan ekonomi kita Sejak jaman sebelum Gajah-Mada, selain China, Gujarat/Malaysia, dsb pun etnis Arab sudah berperan, Etnis Arab pun turut mengembangkan agama Islam Sejak pendirian pesantren, mesjid,mushola dan suaru-suyrau diseluruh nusantara. Juga pembangunan Mesjid Istiqal pun mendapat sokongan dana yg tdk kecil saat itu dari kerajaan Saudi Arabia, dan sudah ribuan mungkin etnis Arab yg berjasa dlm pembangunan ekonomi-sosial-politik bangsa ini. Ini SARA, poltak ¡

Poltak ini tidak cukup mempunyai data untuk menyampaikan hal ini, maklum mungkin saat ini ia sedang ‘on the top, sehingga melupakan ini. Kalaupun kemudian, Senin (1/6) ia bersama DPP Partai Demokrat meminta maaf, namun Poltak telah menjadi ‘catatan’ tersendiri bagi para etnis Arab dan masyarakat non-etnis lainnya bahwa ia bukanlah ‘pemain’ handal.’Luka itu telah dalam menggores kesatuan dan persatuan yg telah dibangun, gara-gara seorang Poltak. “Suruh dia main sinetron aja, bisa lucu-lucuan disitu, bukan sbg Tim Sukses dan anggota DPRRI. Kalau bicara tentang siapa yg lebih berperan, tanyakan padanya apa yg telah ia berikan bagi bangsa dan negara ini..”, demikian jawab narasumber kami yg juga berasal dari etnis-Arab, yang orang-tuanya adalah pemborong proyek yg juga 90%-nya memperkerjakan tukang asal Indonesia dan telah berjalan tahunan. “Tapi dia sudah minta maaf secara terbuka?”, “Dia sudah biasa bicara di media, bukan Kepada kami kan?”…nagh, Hati-hati Lae, MULUTMU HARIMAU-MU..

Tidak ada komentar: