# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Sabtu, 22 Januari 2011

# MATI SYAHID DEMI PALESTINA....



#....Al-Syahid Ibrahim Ahmad
MATI SYAHID DEMI PALESTINA

Ummat, Palestina ; Ibrahim Ahmad Ibrahim Abu Nar, Abu Husen dilahirkan tanggal 12/04/1977 di kamp militer Nazaret, ia baru berumur 30 tahun. Didik dalam keluarga yang taat beragama kalaupun kehidupan ekonominya memprihatinkan.
Pendidikanya di mulai di tingkat TK milik organisasi kemanusiaan. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya ke sekolah khusus bagi para pengungsi dan berhasil memperoleh nilai rata-rata 8. Ia dikenal oleh teman-temanya sebagai pribadi yang sholeh berakhlaq mulia. Ia disukai oleh teman-temanya.

Lalu ia melanjutkan sekolah menengah umum (SMU) di sekolah Kholid bin Walid. Semasa di SMU ia sudah ikut berbagai kegiatan Hamas dan ikut dalam organisasi Mahasiswa Islam. Namun kegiatan belajarnya berhenti karena ia ditangkap oleh serdadu Israel ketika berusia 15 tahun.

SYUHADA YANG SAYANG IBUNDA
Dalam suasana peperangan, ia kerap mengantar ibunya ke Yordania mengobati sakit jantungnya sambil mengendap endap tengah malam. Mereka berjalan kaki hingga 4 jam lamanya, jika mereka tiba dirumah tepat subuih maka mereka langsung ke mesjid sebelum kerumah.
.
JIHAD
Setelah bergerilya tanpa organisasi , maka pertengahan tahun 2002 ia pun bergabung di Al-Qossam tahun 2002 yang mayoritas terdiri dari orang muda militan. Karena kelihaiannya dimedan tempur kemudian Ia ditempatkan di bagian teknik pembuatan bom tangan. Kemudian dipindahkan menjadi teknisi pembuat roket jenis ringan serta ranjau darat. Lalu ia dipindahkan lagi menjadi komandan lapangan Al-Qossam.Keberhasilan para syuhada menggempur Israel dikawasan Natsarem dan menggempur menara pengintaian Israel dan penyebaran ranjau ranjau darat di jalan Al-Behr, wilayah Al-Faruq dan Shalahuddin. Selain menjadi sniper ia pun selalu melengkapi tubuhnya dengan bom.

Jumat 16 Juni 2007 lalu,pkl. 20.00 an ia bersiap merangsek masuk pengungsian Palestina ditepi Gaza karena disinyalir akan dikuasai pasukan kudeta yang dibacking Israel , ia pun bersama syuhada lainnya bergegas berjalan kaki dimalam buta, tubuhnya telah dibalut beberapa bom. Tengah malam buta ia berhadapan dengan pasukan kudeta yang bersenjata lengkap, beberapa sahabatnya tewas dan luka-luka. Ia tidak bergeming, terus maju hingga batas terdekat. Ia pun berhasil membunuh beberapa musuh, namun dalam kegelapan itu ia berhambur menghampiri musuh yang tersisa. Ia pun mati syahid dengan meledakan bom ditunuhnya tepat diantara musuhnya.

KELUARGA SYUHADA
Setelah pasukan Al-Qossam berhasil menguasai keadaan dan menangkap para perusuh kudeta. Dan setelah diadakan pemeriksaan terhadap seluruh pasukan kudeta serta pengakuanya atas aksi penembakan itu, Brigade Al-Qossam memerintahkan agar pelaku penembakan terhadap Al-Syahid Ibrahim dihukum Qishash (hukum pembalasan, "hutang nyawa dibayar nyawa". Dalam kasus pembunuhan hukum qisas memberikan hak kepada keluarga korban untuk meminta hukuman mati kepada pembunuh)

Ketika orang-orang berkumpul untuk menyaksikan pengadilan Qishash, maka dihadirkanlah sang pembunuh Ibrahim. Ia datang dengan membawa kain kafan, tampak di muka raut ketakutan akan kematianya yang akan segera menjemputnya. Namun keluarga Ibrahim tidak minta apapun, mereka memaafkannya. Mereka hanya minta gantinya dari Allah subhana wata’ala. Subhanallah, Allahu Akbar

Tidak ada komentar: