# ...SukA kATa & cRIta..

“Ya Allah, tegurlah aku dengan kasihmu jika aku lalai karena suatu hal, juga lakukan itu kpd orang lain. karena Engkau adalah sebaik-baik Penegur makluk Mu, ampunilah kami yang telah berputus asa, mungkin juga sombong. Jadikan aku senantiasa bermanfaat bagi orang lain, kalaupun hanya untuk membuatnya tersenyum.."

http://youtu.be/GGtKxbu7vLI

Sabtu, 27 Agustus 2011

mudik...



Mudik adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Tradisi mudik hanya ada di Indonesia karena di Timur Tengah tradisi mudik tak ada kok. Di AS ada saat natalan, tapi bukan mudik, namun tamsya. Konon,MUDIK berasal dari bhs Jawa, MULEH – pulang & UDIK-Kampung halaman .

MUDIK jg konon ibarat arah mata angin; utara - selatan, timur - barat. Yang dlm bahasa jawa ada bbrp versi,al; ...lor (barat), kidul (timur), wetan (utara), kulon (selatan). Ada jg yg menyebut lor (utara), kidul (selatan), wetan (timur), kulon (barat). Jadi dimanapun si pemudik tinggal dia akan melakukan ‘ngudik, kembali ke kampung halamannya,khususnya saat IEDUL FITRI .

Diperkirakan ada lebih 40 juta pddk yg ‘mudik’ lintas kota – pulau bahkan negara,diperkirakan perputaran uang mudik sekitar Rp.200 milyar, adapun ‘sumbangan dari TKI/TKW lebih dari Rp.2 triliun. Malah Bank Indonesia (BI) bulan lalu telah mencetak lebih dari Rp.53 triliun dalam bentuk ‘recehan dari Rp.77 triliun yang dpersiapkan..

Yang jelas kata MUDIK ini diderivasi dari akar kata udik. Sebuah kata yang tidak netral, tetapi bias. Bias kepentingan masyarakat urban. Kira-kira makna kata ”udik” sepadan dengan kata ”kampungan”. Kata yang dilekatkan pada orang kampung yang uncivilized, tradisional, kolot, dsb.

Peristiwa mudik bukan sekedar peristiwa biasa. Bukan sesederhana pulang kampung tanpa makna. Peristiwa ini adalah peristiwa kebudayaan. Menyangkut perkara yang paling mendasar; hakikat diri. Jadi, melampaui batasan pulang dalam makna etimologis dan terminologisnya. Bahkan melampaui makna silaturrahim.

Dalam peristiwa mudik ada kegelisahan eksistensial. Masyarakat urban yang setiap hari berjibaku dengan rutinitas hidup formal, impersonal, individualistik, penuh intrik, serta larut dalam logika kebendaan sepertinya membutuhkan recharge. Dan itu ditemukan di kampungnya. MUDIK.

Sayangnya, masyarakat urban (kota) saat kembali kekota dia kan kembali NGOTA; superior, egois,mengaku sebagai orang yang terdidik, profesional dan ‘jet set. Dan kmudian akan ttp menganggap orang UDIK itu adalah ORANG KAMPUNG..!!

Tidak ada komentar: